Senin, 02 Juni 2014

Kos Kosan Gayam

Assalamu'alaikum, selamat pagi siang sore bagi sobatku semuanya. Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat wal afiat, Amiin. Yap, kali ini aku akan membawa kalian bernostalgia dengan salah satu acara komedi berbasis radio yang masih eksis sampai saat ini. Apakah itu?

Sobatku, bagi kalian yang pernah tinggal di Jogjakarta, entah kuliah atau memang bertempat tinggal disini, pasti nya tau atau pernah mendengar acara yang namanya Kos Kosan Gayam. Sebuah acara drama komedi yang disiarkan oleh Radio Geronimo FM, radionya para kanca muda di Jogja. Acara ini kalau menurutku spesial, dan menarik untuk didengarkan. Yah, buat menemani kalian disetiap malam Jumat supaya tidak galau. Hhe

Bagi sobat semua yang belum pernah tau tentang kos kosan gayam ini, santai. Akan aku jelaskan sedikit pada tulisan di bawah, 

Kos Kosan Gayam menceritakan tentang kegiatan sehari hari dari beberapa mahasiswa yang kuliah di Jogja. Tentunya dikemas dalam balutan komedi yang fresh, sehingga kita sebagai pendengar akan senyum senyum sendiri bahkan tak jarang tingkah mereka di  cerita itu membuat kita tertawa..

Para mahasiswa ini kuliah di Universitas Negeri Swasta Mandiri, dan jurusan yang mereka ambil pun sama yaitu Sastra Nuklir. Entah apa yang mereka harapkan setelah lulus dari Sastra Nuklir ini, hhe.. Karena mereka berasal dari luar Jogja, akhirnya mereka pun indekos sebuah kos kosan dijalan Gayam. Ditempat inilah kisah mereka dimulai..

Adapun tokoh tokoh dalam serial Kos Kosan Gayam adalah sbb :

1. Bramana Danu (Bram)
Seorang mahasiswa yang berasal dari Jakarta. Anak dari Jeng Iis, pembisnis yang sangat kaya raya. Saking kayanya, sampai Bram sering dikomplain oleh pihak bank karena nominal transfer dari mamah nya sudah terlalu besar. Bram ini orang nya play boy, pacarnya banyak. Sampai sampai dibuatkan album daftar para mantan nya, wkwk.. Yah, cewek mana sih yang tidak tertarik melihat sosok Bram yang ganteng dan tajir ini?. Oh ya, dia pula lah yang membayar seluruh keperluan teman temannya, royal lah kalau masalah duit mah.

2. Parwoto Sardi (Parwoto)
Cah ndeso dari Klaten, putranya Bapak Sardi. Orangnya ya khas anak desa, polos, sopan, dan dia paling rajin dibandingkan dengan mahasiswa yang lainnya. Meskipun anaknya lugu, tapi dia sudah memiliki pacar loh, cakep lagi. Namanya Tita. Tita sekarang kuliah di Zimbabwe, ikut dalam pertukaran pelajar. Parwoto sangat menyayangi binatang terutama ayam, dia memiliki 2 ayam yang diberi nama Darmo dan Sylvy

3. Icuk Simarmata (Icuk)
Pemuda asal Medan ini merupakan anak dari Mamak, seorang ibu penjual cabe. Orangnya gemuk, lucu tapi sering ceroboh. Dia sering di bully oleh teman yang lainnya, dalam berbagai hal. Paling banyak sih masalah pekerjaan di kos. Icuk sudah punya pacar juga, namanya mbak Butet dari Medan juga. Sangat menyukai warna pink dan babi, pokoknya paling lucu lah kalau Icuk sudah muncul dalam adegan.

4. Sangadi 
Pemuda yang berasal dari Purbalingga, dengan aksen bicaranya yang khas ngapak. Dalam serial ini dia berperan sebagai anak orang miskin, sepeda motor yang dipakai sehari hari hanyalah pitung tua. Meskipun begitu, dia sudah punya pacar juga namanya Cintya yang sekarang berada di Australia

5. Pak Kos (Kusnaini)
Dialah pemilik dari koskosan di jalan Gayam ini. Paman dari Sangadi ini adalah scooterist sejati, tiada hari tanpa touring. Istrinya kerja di luar negeri, jadi dia cuma sendirian di rumahnya. Oleh karena itu, dia lebih memilih di bengkel merawat vespa nya atau ikut pergi touring dengan komunitasnya. 

6. Pak Tanggap Sasmito
Seorang dokter hewan, dosen di Universitas Negeri Swasta Mandiri, sekaligus seorang bikers. Yang paling khas dari dr. Tanggap ini adalah kata kata "Salam Brotherhood". Kata kata yang menandakan bahwa ia seorang bikers. Istrinya Pak Tanggap ini guru juga, namanya Bu Wulan.

7. Pakde Sur
Merupakan pakde nya Parwoto. Sikapnya menjengkelkan, sering kali Bram terbujuk dengan omongannya yang manis sampai rela mengeluarkan uang banyak untuk pakde yang satu ini. Parwoto yang keponakannya sendiri pun sering menjadi jengkel karena nya..

8. Mbak Nana
Wanita pembantu yang di cintai oleh Icuk Simarmata. Cintanya icuk bertepuk sebelah tangan, karena mbak Nana sudah punya suami yang bernama Mas Galih dan seorang anak laki laki, Dek Satya. Bram sangat baik dengan keluarga ini, dia memberi modal mbak Nana untuk membuka usaha laundry. Mas Galih pun bersahabat baik dengan Bram dan Parwoto, tapi sangat membenci Icuk. Meskipun kebencian nya itu masih bisa dia tahankan.

9. Cik Sen Sen
Wanita penjual gorengan. Sering kali trio gayam (Bram, Icuk, Parwoto) membeli gorengan disitu. Karena sering ketemu itulah, akhirnya Parwoto jatuh cinta padanya. Padahal di hati Parwoto masih ada Tita, rumit sih. Cik Sen Sen pernah dekat juga dengan Johan Wijaya, dan ini membuat Parwoto sensi saat ada yang menyebut namanya.

Sebetulnya masih banyak tokoh tokoh lainnya yang bermain di serial kos kosan gayam ini, tapi sebagian besar sudah tercakup di sembilan tokoh diatas. Bagi kalian yang penasaran dengan kisah kos kosan gayam, kalian bisa menyimak acara ini setiam malam Jumat (Kamis malam) di Radio Geronimo fm Jogja. Atau bisa juga gabung di grup FB, Kos Kosan Gayam Family. Disana sobat sekalian bisa bersilaturahmi dengan penggemar kos kosan gayam, sekaligus mendownload file mp3 yang di share oleh kawan kawan.

Demikian, sedikit urain mengenai Kos Kosan Gayam. Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan. 

Akhir kata, Wassalamu'alaikum wr. wb


Salam,


R. Awaludin

D’PASPOR

SEJARAH TERBENTUKNYA D’PASPOR
  Bermula dari perkumpulun sekelompok anak manusia yang masih belia, berlanjut begitu akrab dan karib, terjalani sekian lama. Salah satu perjalanan hidup teramat mengesankan yang tak mungkin terlupakan,,,”D’P@S4”.
 
Berawal dari sekelompok remaja yang begitu akrab. Mereka menamai kelompok mereka dengan nama anak-anak BelPas (Belakang Pasar). Pada umumnya mereka sama dengan anak-anak remaja lainnya, tidak terkontrol dan selalu egois, tapi satu hal yang selalu mereka pegang teguh dari prinsip mereka yaitu “ SETIA KAWAN ”, tidak melupakan teman merupakan sifat mereka yang mendominasi karena tidak semua sekumpulan anak gank itu sama sifatnya, sedikit dari mereka masih ada yang selalu berfikir egois.
 
Tak lama, mereka iseng untuk membuat sebuah band dengan modal Patungan. Jika ada waktu mereka sempatkan untuk berlatih, dengan menyewa Rental musik. Awalnya mereka menamai bandnya dengan nama “Ripuh Band” yang berarti ribet, yang dikarena di setiap ada mereka selalu keribetan yang mereka ada, sungguh sangat Ripuh.
 
Sekilas info, Ripuh Band tenggelam ( bubar ) pada akhir tahun 2007… dan dating kembali dengan nama D’paspor pada Tgl 04 Februari 2007 dan di reesmikan tgl 09_Nop_2008 Di Gg.Sontang Ds. Cikalong Kec.Cilamaya Wetan Kab.Karawang Prof.Jawa Barat INDONESIA
 
Seiring waktu berlalu mereka terpecah karena kesibukan mereka masing-masing, terutama dalam pencarian jati diri menuju kedewasaan mereka. Terpencar oleh keadaan dan waktu yang teramat sempit untuk pertemuan-pertemuan Ripuh Band, sehingga akhirnya mereka bertemu kembali di band baru mereka D’paspor, dengan merubah jenis lagu-lagu mereka, dengan lagu percintaan yang kini sedang hits untuk anak - anak remaja.

Dengan nekat mereka coba untuk rekaman, meski begitu berat rintangan yang harus mereka lewati. Hinaan serta cacian dari band-band amatiran sama seperti mereka menjadi makanan semangat untuk mereka dengan dianggap “ Angin yang berlalu ” Sungguh modal utama untuk pemula seperti mereka bermentalkan baja.
 
Akhirnya, sekarang perjuangan mereka terbukti, lagu mereka menjadi lagu terpopuler di mainkan di salah satu Radio tempat mereka, dengan “ Rinduku ” yang menjadi runner Up di Radio tersebut. Serta tak luput juga penjualan kaset mereka laris terjual. Walaupun kasetnya belum ada Video Klipnya ( hehehe ). Semua kalangan pun menyukai lagu – lagu mereka dari anak kecil yang setiap perjalanan menuju sekolah sampai pulang sekolah sampai di sela-sela permainan mereka,selalu terdendang lagu-lagu D’paspor dari mulut kecil mereka nan begitu lucu sampai orang tua.
 
Nama Fans: D’paspor Nizer atau juga “ Nizer ”
Website : www.thefaspor.com
Twiter : @faspornizzer 
Facebooknya : http://www.facebook.com/thefaspor


PROFIL PERSONIL

Lina
Nice Name : N’nA
Posisi : Vokal
Alamat : Gg.Sontang Ds.Cikalong
TTL : Karawang,11 Ockt 1993
Hobby : Apa aja
FB : Nhae Faspor

Irfan Bin Bagas
Nama : Irfan
TTL : Karawang,09 November 1989
Posisi : Vokal
Hobi : Kerja
FB : Irfan Bin Bagas

Khajol Faspor
Nama Lengkap :Jaja
Nick Name : Kajoll
Posisi : Drummer
Alamat : Ds.Cikalong
TTL : Karawang,10 February 1991
Hobby : Nongkrong Bareng
FB : Khajol Faspor

M. Hakiem
Nick Name : Erwien
Posisi : Gitar ( Melody )
Alamat : Gg.Sontang Ds.Cikalong
TTL : Karawang,09 July 1986
Hobby : Bilyarr
FB : Erwin Faspor

Muarief Abbas
Nick Name : Arief
Posisi : Bass
Alamat : Gg.Sontang Ds.Cikalong
TTL : Karawang,27 Mei 1991
Hobby : Main Bilyar
FB : Arief Faspor

Hermawan
Nick Name : Mawan
Posisi : Gitar ( Ryhtm )
Alamat : Gg.Sontang Ds.Cikalong
TTL : Karawang,09 Nopember 1992
Hobby : Dengerin Music & Maen gitar
FB : Mawan Faspor
Kota Asal: DS.Cikalong Kec.Cilamaya Kab.Karawang Jawa Barat

Tutur Tinular

Pendahuluan 

Tutur Tinular adalah judul sebuah sandiwara radio yang sangat legendaris karya S. Tidjab. Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, suatu kisah dengan latar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit. Sandiwara radio ini pertama kali mulai disiarkan pada 1 Januari 1989 dan dipancarluaskan lebih dari 512 stasiun radio di seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI

Judul Tiap Seri 
Jumlah keseluruhan kisah Tutur Tinular adalah 720 seri yang terbagi ke dalam 24 episode, atau setiap episode terdiri atas 30 seri dengan durasi kurang lebih 30 menit dan disiarkan setiap hari. Adapun judul-judul episodenya adalah sebagai berikut :
  1. Pelangi di Atas Kurawan, seri 1-30 (bulan ke-1)
  2. Kisah dari Seberang Lautan, seri 31-60 (bulan ke-2)
  3. Daun-Daun Bersemi Lagi, seri 61-90 (bulan ke-3)
  4. Kemelut Cinta di Atas Noda, seri 91-120 (bulan ke-4)
  5. Perguruan Lopandak, seri 121-150 (bulan ke-5)
  6. Cahaya Fajar Menembus Hutan Tarik, seri 151-180 (bulan ke-6)
  7. Mata Air di Tanah Gersang, seri 181-210 (bulan ke-7)
  8. Angkara Murka Merajalela, seri 211-240 (bulan ke-8)
  9. Badai Mengamuk di Atas Kediri, seri 141-270 (bulan ke-9)
  10. Pemberontakan Ranggalawe, seri 271-300 (bulan ke-10)
  11. Mutiara Ilmu di Atas Batu, seri 301-330 (bulan ke-11)
  12. Nagapuspa Kresna, seri 331-360 (bulan ke-12)
  13. Geger Pedang Nagapuspa, seri 361-390 (bulan ke-13)
  14. Keris Mpu Gandring, seri 391-420 (bulan ke-14)
  15. Kisah Seorang Prajurit Pelarian, seri 421-450 (bulan ke-15)
  16. Pemberontakan Gajah Biru, seri 451-480 (bulan ke-16)
  17. Pendekar Syair Berdarah, seri 481-510 (bulan ke-17)
  18. Dendam Lama dari Kurawan, seri 511-540 (bulan ke-18)
  19. Keluarga Prabu Kertarajasa Jayawardhana, seri 541-570 (bulan ke-19)
  20. Golek Kayu Mandana, seri 571-600 (bulan ke-20)
  21. Pemberontakan Lembu Sora, seri 601-630 (bulan ke-21)
  22. Gelapnya Malam Tanpa Bintang, seri 631-660 (bulan ke-22)
  23. Wong Agung Turun Gunung, seri 661-690 (bulan ke-23)
  24. Mendung Bergulung di Atas Majapahit, seri 661-720 (bulan ke-24)
Tokoh Cerita

1. Arya Kamandanu (Ferry Fadli)

Nama: Arya Kamandanu
Nama Lain: Pendekar Pedang Nagapuspa 
Asal: Desa Kurawan
Nama Ayah: Mpu Hangareksa
Perguruan: Perguruan Mpu Gandring
Nama Guru: Mpu Ranubaya serta Mpu Lunggah
Nama Jurus: Nagapuspa Kresna
Ajian: Aji Seipi Angin
Senjata: Pedang Nagapuspa 

Adalah seorang pemuda lugu putera kedua Empu Hanggareksa yang sangat suka mempelajari ilmu kanuragan. Diangkat murid oleh kakak seperguruan ayahnya yang bernama Empu Ranubaya. Empu Ranubaya mengajarkan Kamandanu jurus Nagapuspa, yaitu ilmu kanuragan ciptaan Empu Gandring dan Aji Saipi Angin, yaitu ilmu meringankan tubuh yang bisa membuat tubuh seringan kapas. Sayang, ketika Arya Kamandanu sedang giat belajar, Empu Ranubaya dikejar-kejar oleh prajurit Singasari, karena dia dianggap telah menghina Prabu Kertanegara. Kemudian Arya Kamandanu mendalami lagi Jurus Naga Puspa tahap akhir yang tinggalkan Empu Ranubaya di atas sebuah batu. Dengan bantuan Empu Lunggah yang merupakan kakak seperguruan tertua ayahnya, Kamandanu mampu menyempurnakan Jurus Naga Puspa. Ilmu Kamandanu semakin hebat setelah dia tergigit ular siluman Naga Puspa Kresna.

Arya Kamandanu kurang beruntung dalam percintaan. Dua kali dia mengalami kekecewaan akibat ulah kakaknya, Arya Dwipangga. Dua wanita yang dicintai Kamandanu, yaitu Nari Ratih dan Mei Shin di nodai oleh Arya Dwipangga. Kamandanu kemudian menjadi Panglima Majapahit dan menikah dengan Sakawuni dan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Jambunada.

2. Arya Dwipangga

Nama: Arya Dwipangga
Nama Lain: Pendekar Syair Berdarah
Asal: Desa Kurawan
Nama Ayah: Mpu Hanggareksa
Nama Guru: Watukura
Nama Jurus: Jurus Pedang Bulan Kembar
Ajian: Kidung Pamungkas  
Senjata: Pedang Kembar
 
Adalah kakak Kamandanu. Dia gemar bersyair dan merayu para wanita dengan syair-syairnya itu. Dia mudah jatuh cinta pada perempuan cantik, meskipun perempuan itu kekasih adiknya sendiri. Pertama dia merebut Nari Ratih dan menikahinya. Dari pernikahannya dengan Nari Ratih Arya Dwipangga memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Panji Ketawang. Beberapa tahun kemudian Dwipangga bertemu dengan Mei Shin. Arya Dwipangga langsung jatuh cinta pada Mei Shin. Lagi-lagi Arya Dwipangga tidak berduli kalau Mei Shin adalah kekasih Kamandanu. Seperti biasa Arya Dwipangga menggunakan syair-syairnya untuk memikat Mei Shin. Namun kali ini syair-syair Arya Dwipangga tidak mampu memikat Mei Shin. Akhirnya Arya Dwipangga menodai Mei Shin dengan menggunakan obat perangsang, sehingga Mei Shin mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak perempuan bernama Ayu Wandira.

Kamandanu sangat marah atas perbuatan Dwipangga itu. Dihajarnya Dwipangga hingga tangannya menjadi cacat. Merasa sakit hati Arya Dwipangga melaporkan Mei Shin kepada pemerintah Kediri, sehingga rumah Empu Hanggareksa diobrak-abrik dan dibakar. Juga Empu Hanggareksa tewas dalam kejadian itu.
Arya Dwipangga mabuk-mabukan dan menyiksa Nari Ratih hingga tewas. Kamandanu murka untuk kedua kalinya. Arya Dwipangga dihajarnya lagi hingga jatuh ke sumur tua. Di dalam sumur tua itu Arya Dwipangga bertemu dengan seorang laki-laki misterius yang bernama Watukura. Watukura mengajarkan Arya Dwipangga jurus Kidung Pamungkas dan jurus Pedang Kembar. Setelah beberapa tahun lamanya Arya Dwipangga keluar dari sumur tua itu. Dia menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Semua orang yang bertemu dengannya pasti mati. Setiap akan melakukan pembunuhan,Arya Dwipangga selalu bersyair, sehingga dia mendapat julukan Pendekar Syair Berdarah.

Arya Dwipangga akhirnya bertemu lagi dengan Kamandanu di desa Kurawan, tempat tinggal mereka dulu. Dan kedua kakak beradik itu bertarung habis-habisan. Namun Arya Dwipangga tidak mampu mengalahkan Arya Kamandanu. Ia akhirnya melarikan diri.

Arya Dwipangga bertemu dengan Empu Lunggah. Seperti biasa nafsu membunuhnya muncul. Namun dia tidak berdaya melawan Empu Lungga, karena Empu Lunggah menggunakan ilmu Rajut Busana, yaitu sebuah ilmu yang dapat menghilangkan kesaktian seseorang. Arya Dwipangga kehilangan kesaktiannya. Jurus Pedang Kembar dan Kidung Pamungkas tidak berarti lagi.

Tak lama kemudian mata Arya Dwipangga buta. Hal itu disebabkan karena kutukan seorang pertapa yang bernama Resi Wisambudi yang telah dibunuhnya.

Arya Dwipangga menyesali semua dosa yang pernah diperbuatnya. Dia ingin bunuh diri, tapi tidak berhasil. Keadaan Arya Dwipangga tak ubahnya seperti pengemis. Dalam keadaan seperti itulah Arya Dwipangga bertemu kembali dengan Mei Shin yang saat itu sudah menjadi tabib terkenal. Awalnya Mei Shin tidak mau menolong Dwipangga, karena hatinya masih terluka akibat ulah Dwipangga yang telah merusak hidupnya. Namun lama-lama Mei Shin kasihan juga pada Arya Dwipangga. Arya Dwipangga akhirnya dibawa ke tempat tinggal Mei Shin.

Dalam Mahkota Mayangkara, yang merupakan lanjutan Tutur Tinular, Arya Dwipangga menikah dengan Mei Shin. Pernikahan itu terjadi karena desakan Ayu Wandira yang menginginkan kedua orangtuanya bersatu. Tentu saja pernikahan itu hanya formalitas saja, karena Mei Shin tetap tidak mau hidup bersama Arya Dwipangga.

Setelah Mei Shin meninggal Arya Dwipangga kembali hidup terlunta-lunta. Namun pada suatu hari Arya Dwipangga bertemu dengan Prabu Jayanegara yang sedang berburu. Prabu Jayanegara tertarik dengan kemampuan Arya Dwipangga bersyair. Akhirnya Arya Dwipangga diangkat menjadi seorang pujangga istana yang bertugas membacakan syair di depan raja. Dia mengganti namanya menjadi Resi Mahasadu.

3. Mei Shin

Adalah seorang pendekar wanita berkebangsaan Mongolia. Bersama suaminya Lou Shi San, Mei Shin berlayar ke tanah Jawa sambil membawa Pedang Nagapuspa ciptaan Empu Ranubaya. Namun di Tanah Jawa Mei Shin dan suaminya malah dikejar-kejar oleh Para prajurit kediri yang dipimpin oleh Empu Bajil dan Dewi Sambi. Mpu Bajil sangat menginginkan Pedang Nagapuspa. Oleh karena itu dia terus memburu Mei Shin dan Lou Shi San.

Lou Shi San akhirnya tewas setelah beberapa lama hidup dalam pesakitan karena terkena Aji Segara Geni milik Mpu Tong Bajil. Mei Shin yang sebatang kara kemudian di tolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, kemudian tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya, namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka. Mei Shin dihamili Dwipangga dengan cara yang licik. Namun Akhirnya Kamandanu tetap bertanggung jawab dan bersedia mengambil wanita cantik dari Cina itu sebagai istrinya.

4. Sakawuni

Adalah seorang gadis yang hidupnya ugal-ugalan. Dia adalah cucu Ki Sugata Brahma, Pendekar Lengan Seribu. Untuk melampiaskan dendamnya pada orang-orang Singasari, Sakawuni bergabung dengan orang-orang Kediri. Namun sebenarnya Sakawuni adalah seorang gadis berjiwa pendekar. Dia beberapa kali menolong Mei Shin, Lou Shi San, dan Kamandanu dari gangguan para prajurit kediri secara sembunyi-sembunyi. Dalam sebuah pertarungan melawan Mpu Bajil dan kawan-kawannya Kamandanu terluka parah. dia diselamatkan oleh Sakawuni dan dibawa ke rumah kakeknya. Ki Sugata Brahma mengatakan Bahwa luka Kamandanu bisa disembuhkan dengan Bunga Tunjung Biru. Untunglah Sakawuni bertemu dengan Kaki Tamparoang. Atas petunjuk Kaki Tamparoang Sakawuni membawa Kamandanu ke bukit Panampihan untuk meminta Bunga Tunjung Biru pada pemiliknya yaitu Dewi Tunjung Biru.

Ternyata Dewi Tunjung Biru adalah ibu kandung sakawuni yang sudah lama menghilang. Sakawuni senang bisa bertmu dengan ibu kandungnya dan luka-luka Kamandanu bisa disembuhkan.

Sakawuni pergi ke Majapahit untuk membunuh Banyak Kapuk, perwira Singasari yang telah meninggalkan ibunya. Hampir saja Banyak Kapuk terbunuh, namun akhirnya Sakawuni sadar dan mau memaafkan ayahnya itu. Dia akhirnya bersedia mengabdi pada Majapahit.

Bersama Arya Kamandanu Sakawuni menjalankan tugas sebagai prajurit Majapahit, termasuk di antaranya adalah menumpas gerombolan perampok yang dipimpin Empu Bajil. Setelah Gerombolan itu dihancurkan, Sakawuni dan Arya Kamandanu menikah.

Sayang, Sakawuni meninggal setelah melahirkan akibat mengalami pendarahan hebat. Sepeninggal Sakawuni Arya Kamandanu mengundurkan diri dari keprajuritan dan kembali menyepi di lereng Gunung Arjuno bersama anaknya.

5.  Mpu Tong Bajil

Adalah pendekar sakti, namun kejam. Pendekar cebol dari Lereng Tengger ini memiliki senjata andalan yaitu tongkat Pencabut Roh dan ilmu pukulan maut yang bernama Aji Segara Geni. Empu Bajil adalah pemimpin kelompok pendekar yang membantu Pemerintah Kediri. Dalam sebuah pertarungan melawan Arya Kamandanu, Tongkat Pencabut Roh patah menjadi dua. Empu Bajil sangat marah. Dia lalu memperdalam Aji Segara Geni di Lereng Tengger. Setelah beberapa bulan lamanya Empu Bajil berhasil memperdalam Aji Segara Geni. Dia kembali turun Gunung. Kembali Empu Bajil bertarung melawan Arya Kamandanu. Mereka bertarung di Lembah Kardama. Dalam pertarungan itu Arya Kamandanu kalah dan Pedang Nagapuspa dapat direbut.

Dengan Pedang Nagapuspa di tangannya Empu Bajil menjadi semakin kuat. Dia dan kelompok perampoknya membuat kekacauan di mana-mana, bahkan kan dia berani membuat kekacauan di Majapahit. Namun Empu Bajil tidak lama memiliki Pedang Nagapuspa. Dengan kekuatan ghaib Nagapuspa Kresna dan Keris Empu Gandring, akhirnya Arya Kamandanu berhasil merebut kembali Pedang Nagapuspa. Dan Mpu Tong Bajil pun tewas setelah dadanya terhunjam Keris Empu Gandring.

6. Dewi Sambi

Adalah seorang pendekar wanita yang cantik, namun berwajah dingin dan kejam. Dia adalah kekasih Empu Bajil. Dia sangat mencintai Empu Bajil. Dia rela meninggalkan gurunya di Gunung Kawi hanya demi cintanya pada Empu Bajil. Dari hubungannya dengan Empu Bajil, Dewi Sambi mengandung dan memiliki seorang bayi laki-laki yang bernama Layang Samba. Namun Layang Samba dipelihara oleh Dewi Upas, guru Dewi Sambi yang memiliki kesaktian luar biasa. Diantaranya dia menguasai ilmu ular. Dewi Upas bisa memanggil ribuan ular dan memerintahkan mereka melakukan sesuatu.

Dewi Sambi sangat berduka atas kematian Empu Bajil. Dia berusaha membalaskan dendam kematian Empu Bajil kepada Arya Kamandanu. Dia mengirimkan jasad Mpu Bajil yang disertai surat palsu yang berisi tantangan Arya Kamandanu ke Padepokan Tengger. Maksudnya supaya Wong Agung marah pada Arya Kamandanu. Akan tetapi Wong Agung tidak terpancing, karena dia tahu kalau Empu Bajil adalah seorang jahat. Kemudian Dewi Sambi bersekutu dengan Arya Dwipangga alias Pendekar Syair Berdarah. Bersama-sama mereka melawan Arya Kamandanu. Namun lagi-lagi usahanya tidak berhasil.

Dewi Sambi bertemu kembali dengan Mei Shin. Saat itu Mei Shin sedang dalam perjalanan ke Majapahit untuk mengobati Sang Prabu Kertarajasa Jayawardana. Dewi Sambi tidak menyangka kalau Mei Shin masih hidup. Dewi Sambi kemudian bertarung melawan Mei Shin. Dia ingin membunuh Mei Shin karena Mei Shin dianggap mempunyai hubungan dengan Arya Kamandanu. Namun Dewi Sambi selalu gagal menyarangkan Pukulan Tapakwisanya ketubuh Mei Shin. Setiap kali Aji Tapakwisa akan mengenai dirinya Mei Shin selalu bisa menghindar. Akhirnya Dewi Sambi menggunakan tipu muslihat. Dia berpura-pura minta maaf pada Mei Shin. Ketika Mei Shin sedang lengah, Dewi Sambi membokongnya. Tapi lagi-lagi Dewi Sambi tidak berhasil. Aji Tapakwisa malah membalik pada dirinya, sehingga Dewi Sambi tewas dengan tubuh terpancang di tonggak kayu. Itu adalah akibat kutukan Resi Wisambudi seorang pertapa yang dibunuhnya bersama Arya Dwipangga.

7. Mpu Renteng

Adalah seorang pendekar bertubuh kurus jangkungyang tidak banyak bicara. Dia tidak kalah sakti dengan Empu Bajil dan Dewi Sambi. Pendekar dari Gunung Petiri ini mempunyai sebilah pedang ampuh berwarna kuning, sehingga disebut Pedang Kuning. Dengan Pedang Kuning ini Empu Renteng bisa membunuh lawannya dalam waktu beberapa detik. Selain itu dia juga memiliki ilmu kebal yang bernama Blabak Pengantolan. Tak ada senjata yang bisa menembus kulitnya, termasuk senjata pusaka. Ketika terjadi peperangan antara Majapahit melawan Kediri Empu Renteng bertarung melawan Ranggalawe. Empu Renteng mati-matian melawan Ranggalawe. Ternyata Ilmu Blabak Pengantolan tidak mampu menahan tajamnya Keris Megalamat Ranggalawe, sehingga Empu Renteng terluka parah. Empu Renteng akhirnya berpisah dengan Empu Bajil.Dia bermaksud mencari seorang tabib untuk menyembuhkan luka-lukanya. Namun dia malah bertemu dengan musuh lamanya, yaitu Watukura.

Watukura ingin menguji sejauh mana kemampuan Arya Dwipangga yang sudah menguasai Jurus Kidung Pamungkas. Dia menyuruh Arya Dwipangga untuk bertarung melawan Empu Renteng. Tentu saja Empu Renteng yang sedang terluka itu tidak mampu melawan Arya Dwipangga. Akhirnya dia tewas terkena Aji Kidung Pamungkas. Namun pada sisa-sisa kekuatannya Empu Renteng melemparkan Pedang Kuningnya kepada Watukura, sehingga Watukura pun tewas.

8. Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang

Keduanya sebenarnya saling mencintai sejak mereka masih sama-sama muda. Namun keduanya tidak mau mengungkapkan cintanya, sehingga sampai hari tua mereka tidak bisa hidup bersama. Keduanya selalu bertarung dan saling ejek setiap bertemu. Nini Ragarunting sering menyebut Kaki Tamparoang dengan sebutan ”sapi ompong”. Dan Kaki Tamparoang menyebut Nini Ragarunting dengan sebutan ”kambingpeot”. Namun keduanya juga saling tolong-menolong jika keadaan sedang genting.

Kaki Tamparoang tewas ketika membantu kemenakannya Gajahbiru yang memberontak terhadap Majapahit. Kematian Kaki Tamparoang sangat tragis. Seluruh tubuhnya tertembus anak panah sampai ke mulutnya. Nini Ragarunting sangat bersedih atas kematian Kaki Tamparoang. Dicabutinya anak-anak panah yang menancap di tubuh Kaki Tamparoang. Kemudian dikuburkannya mayat Kaki Tamparoang.
Sampai akhir hayatnya Nini Ragarunting hidup bersama-sama Ayu Wandira, walaupun beberapa kali sempat terpisah. Bagi Nini Ragarunting Ayu Wandira sudah dianggap sebagai cucunya sendiri.